ads

penggunaan tanda baca sesuai EYD jilid 1



Ada banyak sekali tanda baca yang bisa kita gunakan, diantaranya adalah titik, koma, tanya, dan lain – lain. Nah, untuk membantu Anda dalam membuat suatu kalimat baku, berikut ini adalah panduan atau cara-cara menggunakan tanda baca sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan. (EYD). 

Tanda Baca Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk:

1. Mengakhiri suatu kalimat.

Contoh: Hari ini aku akan pergi ke tempat nenek.

2. Digunakan untuk penanda angka atau huruf pada bagan, ikhtisar ataupun bagan.

Contoh:
A. Penggunaan Tanda Baca Sesuai EYD
1. Penggunaan Tanda Titik
2. Penggunaan Tanda Koma
3. Penggunaan Tanda Tanya, dst.

3. Digunakan untuk memisahkan jam, menit, dan detik dalam penunjuk waktu.

Contoh:
Semalam aku tidur pukul 22.00 wib. 

4. Digunakan dalam penulisan daftar pustaka untuk memisahkan nama penulis, tahun, judul buku, dan lain – lain.

Contoh: 
Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai EYD. Bandar Lampung: Bintang Pustaka.

5. Digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya dalam penulisan angka.

Contoh:
Bencana Tsunami itu menelan 24. 000. korban jiwa.

6. Digunakan dalam penulisan singkatan.

Contoh:
Yth. Ibu Kepala SMAN 2 Bandar Agung



Tanda Baca Koma (,)
Tanda baca koma digunakan sebagai :

1. Memisahkan kata, atau frasa dalam pemeriaan atau perincian.

Contoh : Ibu membeli macam-macam sayuran seperti kangkung, bayam, wortel, dan lobak.

2. Digunakan untuk memisahkan induk kallimat dan anak kalimat pada kalimat mejemuk setara.

Contoh : Aku ingin membeli sepeda baru, tetapi ibu tidak mengizinkannya.

3. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Contoh : Karena hari ini hujan, aku tidak berangkat ke sekolah.

4. Digunakan setelah konjungsi antar kalimat seperti oleh karena itu, namun, jadi, dengan demikian, dan sebagainya.

Contoh : Oleh karena itu, aku harus rajin belajar.

5. Memisahkan kata seru atau penyeru

Contoh : Wah, indah sekali pemandangan itu.

6. Digunakan untuk memisahkan kalimat langsung dan kalimat pengiring.

Contoh : Ibu berkata, “Ambilkan baju itu!”

7. Digunakan untuk pemisah nama tempat, jalan, nama kota, dan nama provinsi pada penulisan alamat.

Contoh : Aku bertempat tinggal di Jalan Merdeka, Tanjung Bintang, Bandar Lampung, Lampung.

8. Digunakan untuk memisahkan nama yang dibalik susunannya pada daftar pustaka.

Contoh :  Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai EYD. Bandar Lampung: Bintang Pustaka.

9. Pemisah nama orang denga gelar yang dimilikinya.

Contoh : Aria nugraha, S.Pd., M,Pd

10. Mengapit suatu keteranga tambahan di dalam kalimat.

Bapak presiden kita, Jokowi Widodo, sedang berulang tahun hari ini.

11. Pemisah unsur kalimat yang berupa keterangan yang terletak di awal kalimat.

Contoh : Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.


Tanda Baca Titik Koma (;)
Tanda baca titik koma digunakan sebagai:

1. Pengganti kata penghubug dalam kalimat majemuk setara.

Contoh : Ibu memasak nasi di dapur; Membaca koran di teras. 

2. Mengakhiri pernyataan yang berupa kata, atau frasa di dalam sebuah perincian.

Contoh :
Persyaratan mendaftar polisi adalah sebagai berikut:
1. Sehat jasmani dan rohani;
2. Bekewarganegaraan Indonesia;
3. Mematuhi peraturan yang ada.


Tanda Titik Dua (:)
Tanda baca titik dua digunakan sebagi :

1. Mengakhiri sebuah kalimat yang memiliki pemeriaan.

Contoh : Kami mengunjungi beberapa tempat di Pulau Bali : Tanah Lot, Pantai Kuta, Sanur, dan Tanjung Benoa.

2. Dipakai setelah kata atau frasa yang memerlukan pemeriaan.

Contoh :
Nama  : Aria Nugraha
Umur  :  22 tahun

3. Dipakai dalam dialog atau naskah drama.

Contoh : 
Ibu : “Mau kemana kamu Budi?”
Budi : “Aku ingin pergi main, Bu!”

4. Digunakan dalam penulisan jilid atau nomor halaman, bab atau ayat dalam kitab, judul suatu karangan, dan nama kota dan penerbit pada daftar pustaka.

Contoh :

Surah Al fatiha: 3

Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai EYD. Bandar Lampung:  Bintang Pustaka.


Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk :

1. Menyambung suku kata yang terpisah karena baris yang tidak cukup.

Contoh :
Aku hari ini akan per-
gi ke Jakarta.

2. Menyambung kata ulang.

Contoh : Pukul – memukul cara – cara.

3. Menyambung tanggal atau kata yang dieja. 

Contoh : 15-10-2015, p-r-a-m-u-k-a

4. Memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.

Contoh:
Ber-revolusi, Tiga-puluh ribuan.

5.   Merangkai, se dengan kata, ke dengan angka, -an dengan angka

Contoh : Lomba itu akan diadakan se-Indonesia. Hari ini ulang tahun ku yang ke-7


Tanda Pisah (-)
Tanda pisah digunakan untuk :

1. Membatasi kalimat sisipan yang memberikan penjelasan pada kalimat utama.

Contoh : Kemerdekaan —hak setiap bangsa—harus diperjuangkan.

2. Digunakan antara bilangan, waktu, dan tempat yang memiliki arti sampai.

Contoh : Acara ini akan dilaksanakan pada pukul 08.00 – 09.30 wib.


Tanda Tanya (?)
Tanda tanya digunakan untuk :

1. Mengakhiri kalimat tanya

Contoh : Apakah kamu sudah makan?

2. Digunakan untuk menunjukan kalimat yang belum pasti akan kebenarannya.

Contoh : Umar berumur 23 tahun (?).


Tanda Seru (!) 
Tanda seru digunakan untuk :

1. Mengakhiri kalimat Perintah.

Contoh : Tutup pintu itu!

2. Mengakhiri kata seruan

Contoh : Merdeka!


Tanda Elipsis (...)
Tanda ellipsis digunakan untuk :

1. Menunjukan bahwa pada bagian kalimat itu ada bagian yang dihilangkan.

Contoh : Faktor-faktor pertumbuhan . . .  masih belum bisa dipastikan.


Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk :

1. Menandakan kutipan langsung pada kalimat.

Contoh : Pancasila ke-5 menyatakan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

2. Menunjukan judul puisi, buku, atau karangan.

Contoh : Puisi “Aku” adalah karya terbaiknya.

3. Menunjukan istilah ilmiah, asing atau kata dan frasa yang tidak dikenal.

Contoh : Model celana yang sedang populer saat ini adalah “cutbrai”.


Tanda Petik Tunggal (‘)
Tanda petik tunggal digunakan untuk :

1. Mengapit petikan pada kalimat petikan.

Contoh : “Aku mendengar dia berkata, ‘aku menang’,” ujar Shinta.

2. Mengapit makna ungkapan

Contoh : Tercantik = ‘Paling’ cantik

3. Mengapit kata – kata asing

Contoh : feed-back ‘umpan balik’, tadulako ‘panglima’


Tanda Kurung (())
Tanda kurung digunakan untuk :

1. Mengapit kalimat, kata, atau frasa penjelas dalam sebuah kalimat utama.

Contoh : Panduan menggunakan tanda baca sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnaka)

2. Mengapit kata atau frasa yang bisa dihilangkan.

Contoh : Pak presiden mengadakan perjalanan safari ke (kota) Bogor. 

3. Digunakan pada angka, atau huruf pada pemerincian.

Contoh : Ada beberapa mata pelajaran yang sangat di sukai, diantaranya adalah
(a) Bahasa Indonesia
(b) Matematika, dll


Tanda Kurung Siku ([])
Tanda kurung siku digunakan untuk :

1. Mengapit huruf, kata, kalimat sebagai koreksi dalam sebuah kalimat.

Contoh : Ayah memberikan uang (kepada) Pak Usman.

2. Mengapit keterangan di dalam tanda kurung.

Contoh : Topik ini telah dibahas (Lihat buku Bahasa Indonesia [buka halaman 2]) 


Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan sebagai :

1. Penanda nomor pada nomor surat.

Contoh : No. 5/PK/2015

2. Sebagai pengganti kata atau dan tiap.

Contoh : Kamu ingin membeli buku/tas; Mobil itu melaju dengan kecepatan 150 km/jam.


Tanda Apostrof  (‘)
Tanda Apostrof digunakan untuk menyingkat bagian huruf atau angka.

Contoh : 1 januari ’93 ; Dia ‘kan telah pergi.



Ada banyak sekali tanda baca yang bisa kita gunakan, diantaranya adalah titik, koma, tanya, dan lain – lain. Nah, untuk membantu Anda dalam membuat suatu kalimat baku, berikut ini adalah panduan atau cara-cara menggunakan tanda baca sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan. (EYD). 

Tanda Baca Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk:

1. Mengakhiri suatu kalimat.

Contoh: Hari ini aku akan pergi ke tempat nenek.

2. Digunakan untuk penanda angka atau huruf pada bagan, ikhtisar ataupun bagan.

Contoh:
A. Penggunaan Tanda Baca Sesuai EYD
1. Penggunaan Tanda Titik
2. Penggunaan Tanda Koma
3. Penggunaan Tanda Tanya, dst.

3. Digunakan untuk memisahkan jam, menit, dan detik dalam penunjuk waktu.

Contoh:
Semalam aku tidur pukul 22.00 wib. 

4. Digunakan dalam penulisan daftar pustaka untuk memisahkan nama penulis, tahun, judul buku, dan lain – lain.

Contoh: 
Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai EYD. Bandar Lampung: Bintang Pustaka.

5. Digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya dalam penulisan angka.

Contoh:
Bencana Tsunami itu menelan 24. 000. korban jiwa.

6. Digunakan dalam penulisan singkatan.

Contoh:
Yth. Ibu Kepala SMAN 2 Bandar Agung



Tanda Baca Koma (,)
Tanda baca koma digunakan sebagai :

1. Memisahkan kata, atau frasa dalam pemeriaan atau perincian.

Contoh : Ibu membeli macam-macam sayuran seperti kangkung, bayam, wortel, dan lobak.

2. Digunakan untuk memisahkan induk kallimat dan anak kalimat pada kalimat mejemuk setara.

Contoh : Aku ingin membeli sepeda baru, tetapi ibu tidak mengizinkannya.

3. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Contoh : Karena hari ini hujan, aku tidak berangkat ke sekolah.

4. Digunakan setelah konjungsi antar kalimat seperti oleh karena itu, namun, jadi, dengan demikian, dan sebagainya.

Contoh : Oleh karena itu, aku harus rajin belajar.

5. Memisahkan kata seru atau penyeru

Contoh : Wah, indah sekali pemandangan itu.

6. Digunakan untuk memisahkan kalimat langsung dan kalimat pengiring.

Contoh : Ibu berkata, “Ambilkan baju itu!”

7. Digunakan untuk pemisah nama tempat, jalan, nama kota, dan nama provinsi pada penulisan alamat.

Contoh : Aku bertempat tinggal di Jalan Merdeka, Tanjung Bintang, Bandar Lampung, Lampung.

8. Digunakan untuk memisahkan nama yang dibalik susunannya pada daftar pustaka.

Contoh :  Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai EYD. Bandar Lampung: Bintang Pustaka.

9. Pemisah nama orang denga gelar yang dimilikinya.

Contoh : Aria nugraha, S.Pd., M,Pd

10. Mengapit suatu keteranga tambahan di dalam kalimat.

Bapak presiden kita, Jokowi Widodo, sedang berulang tahun hari ini.

11. Pemisah unsur kalimat yang berupa keterangan yang terletak di awal kalimat.

Contoh : Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.


Tanda Baca Titik Koma (;)
Tanda baca titik koma digunakan sebagai:

1. Pengganti kata penghubug dalam kalimat majemuk setara.

Contoh : Ibu memasak nasi di dapur; Membaca koran di teras. 

2. Mengakhiri pernyataan yang berupa kata, atau frasa di dalam sebuah perincian.

Contoh :
Persyaratan mendaftar polisi adalah sebagai berikut:
1. Sehat jasmani dan rohani;
2. Bekewarganegaraan Indonesia;
3. Mematuhi peraturan yang ada.


Tanda Titik Dua (:)
Tanda baca titik dua digunakan sebagi :

1. Mengakhiri sebuah kalimat yang memiliki pemeriaan.

Contoh : Kami mengunjungi beberapa tempat di Pulau Bali : Tanah Lot, Pantai Kuta, Sanur, dan Tanjung Benoa.

2. Dipakai setelah kata atau frasa yang memerlukan pemeriaan.

Contoh :
Nama  : Aria Nugraha
Umur  :  22 tahun

3. Dipakai dalam dialog atau naskah drama.

Contoh : 
Ibu : “Mau kemana kamu Budi?”
Budi : “Aku ingin pergi main, Bu!”

4. Digunakan dalam penulisan jilid atau nomor halaman, bab atau ayat dalam kitab, judul suatu karangan, dan nama kota dan penerbit pada daftar pustaka.

Contoh :

Surah Al fatiha: 3

Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai EYD. Bandar Lampung:  Bintang Pustaka.


Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk :

1. Menyambung suku kata yang terpisah karena baris yang tidak cukup.

Contoh :
Aku hari ini akan per-
gi ke Jakarta.

2. Menyambung kata ulang.

Contoh : Pukul – memukul cara – cara.

3. Menyambung tanggal atau kata yang dieja. 

Contoh : 15-10-2015, p-r-a-m-u-k-a

4. Memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.

Contoh:
Ber-revolusi, Tiga-puluh ribuan.

5.   Merangkai, se dengan kata, ke dengan angka, -an dengan angka

Contoh : Lomba itu akan diadakan se-Indonesia. Hari ini ulang tahun ku yang ke-7


Tanda Pisah (-)
Tanda pisah digunakan untuk :

1. Membatasi kalimat sisipan yang memberikan penjelasan pada kalimat utama.

Contoh : Kemerdekaan —hak setiap bangsa—harus diperjuangkan.

2. Digunakan antara bilangan, waktu, dan tempat yang memiliki arti sampai.

Contoh : Acara ini akan dilaksanakan pada pukul 08.00 – 09.30 wib.


Tanda Tanya (?)
Tanda tanya digunakan untuk :

1. Mengakhiri kalimat tanya

Contoh : Apakah kamu sudah makan?

2. Digunakan untuk menunjukan kalimat yang belum pasti akan kebenarannya.

Contoh : Umar berumur 23 tahun (?).


Tanda Seru (!) 
Tanda seru digunakan untuk :

1. Mengakhiri kalimat Perintah.

Contoh : Tutup pintu itu!

2. Mengakhiri kata seruan

Contoh : Merdeka!


Tanda Elipsis (...)
Tanda ellipsis digunakan untuk :

1. Menunjukan bahwa pada bagian kalimat itu ada bagian yang dihilangkan.

Contoh : Faktor-faktor pertumbuhan . . .  masih belum bisa dipastikan.


Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk :

1. Menandakan kutipan langsung pada kalimat.

Contoh : Pancasila ke-5 menyatakan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

2. Menunjukan judul puisi, buku, atau karangan.

Contoh : Puisi “Aku” adalah karya terbaiknya.

3. Menunjukan istilah ilmiah, asing atau kata dan frasa yang tidak dikenal.

Contoh : Model celana yang sedang populer saat ini adalah “cutbrai”.


Tanda Petik Tunggal (‘)
Tanda petik tunggal digunakan untuk :

1. Mengapit petikan pada kalimat petikan.

Contoh : “Aku mendengar dia berkata, ‘aku menang’,” ujar Shinta.

2. Mengapit makna ungkapan

Contoh : Tercantik = ‘Paling’ cantik

3. Mengapit kata – kata asing

Contoh : feed-back ‘umpan balik’, tadulako ‘panglima’


Tanda Kurung (())
Tanda kurung digunakan untuk :

1. Mengapit kalimat, kata, atau frasa penjelas dalam sebuah kalimat utama.

Contoh : Panduan menggunakan tanda baca sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnaka)

2. Mengapit kata atau frasa yang bisa dihilangkan.

Contoh : Pak presiden mengadakan perjalanan safari ke (kota) Bogor. 

3. Digunakan pada angka, atau huruf pada pemerincian.

Contoh : Ada beberapa mata pelajaran yang sangat di sukai, diantaranya adalah
(a) Bahasa Indonesia
(b) Matematika, dll


Tanda Kurung Siku ([])
Tanda kurung siku digunakan untuk :

1. Mengapit huruf, kata, kalimat sebagai koreksi dalam sebuah kalimat.

Contoh : Ayah memberikan uang (kepada) Pak Usman.

2. Mengapit keterangan di dalam tanda kurung.

Contoh : Topik ini telah dibahas (Lihat buku Bahasa Indonesia [buka halaman 2]) 


Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan sebagai :

1. Penanda nomor pada nomor surat.

Contoh : No. 5/PK/2015

2. Sebagai pengganti kata atau dan tiap.

Contoh : Kamu ingin membeli buku/tas; Mobil itu melaju dengan kecepatan 150 km/jam.


Tanda Apostrof  (‘)
Tanda Apostrof digunakan untuk menyingkat bagian huruf atau angka.

Contoh : 1 januari ’93 ; Dia ‘kan telah pergi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "penggunaan tanda baca sesuai EYD jilid 1"

Post a Comment